Daftar Pustaka, Kutipan dan Catatan Kaki

Daftar Pustaka (Bibliografi)

Tujuan
    Memberi deskripsi yang penting tentang buku, majalah, dan harian yang diambil sebagai referensi
Daftar pustaka adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang dibuat
Unsur Daftar Pustaka
a)    Nama pengarang
b)    Judul referensi(buku, artikel)
c)    Data publikasi : tempat terbit, penerbit,tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid, dan jumlah halaman
d)    Untuk artikel majalah : judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, tahun, halaman.
e)    Untuk artikel harian : judul artikel, nama harian, hari, tanggal, tahun, halaman.


Penyusunan Daftar Pustaka
a)    Nama pengarang diurutkan menurut alfabetis. Nama yang dipakai dalam urutan itu adalah nama keluarga, bila ada nama keluarga
b)    Bila tak ada nama pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabetis. Kata sandang dalam bahasa barat tidak diperhitungkan untuk penyusunan ini
c)    Bila seorang pengarang membuat lebih dari satu referensi, maka untuk referensi kedua dan seterusnya nama pengarang tidak perlu dicantumkan , tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 (lima) atau 7 (tujuh) ketukan.
d)    Jarak antara baris untuk referensi satu spasi, jarak antara saru referensi dengan referensi yang lain dua spasi
e)    Baris pertama dimulai dari margin kiri, baris kedua dan seterusnya dimasukkan 3 (tiga) ketukan, bila alinea teks masuk 5 (lima)  ketukan; baris kedua dan seterusnya \ dimasukkan 4 (empat) ketukan masuk bila alinea teks masuk 7 ketukan.

Macam – macam bentuk Daftar Pustaka
a)    Pengarangnya
    •    Nama keluarga (nama lengkap, bila dikarang oleh sebuah lembaga)
    •    Judul buku, majalah dan harian digarisbawahi
    •    Urutan data publikasi (untukbuku) : tempat terbit, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman (tidak harus dicantumkan)
    Contoh : Finosa,L.omposisi.Bahasa Indonesia. Jakarta: Mawar Gempita,2001.
b)    Dua atau tiga pengarang
    •    Yang dibalik hanya nama pengarang pertama
    •    Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yang dicantumkan pada halaman judul buku
    Contoh : Halim, Amran, dan Harimurti Kridalaksana. Bahasa Kita. Jakarta: Balai Pustaka,1979.
c)    Banyak pengarang
    •    Hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan
    •    Pengarang lain diganti dengan et.al. atau dkk.
d)    Edisi yng mengalami perubahan:
    Di belakang buku dutulis rev.ed (edisi yang diperbarui)
e)    Buku yang terdiri atas dua jilid atau lebih
    Di belakang buku ditulis vols/jilid
    Intensive Course in English. 5 vols
f)    Edisi buku karya seorang pengarang atau lebih
    Yang disebut adalah nama editors
g)    Kumpulan bunga rampai / antologi : sama dengan f
h)    Buku terjemahan
    Nama pengarang asli yang diurutkan dalam urutan alfabetis
    Contoh : Multtatuli. Max Havelaar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin, Jakarta: Djambatan, 1972
i)    Artikel dalam sebuah himpunan
    Riesman,David.”Character and Society,” Toward Liberal Education, eds. L.G. Locke,W.M.Gibson, and G.Arms.New York: Fholl & Co., 1962
j)    Artikel dalam Ensiklopedia
    Wright,J.T.”Language Varieties,”Encyclopaedia of Linguistics (Oxford: Pergamon Press Ltd, 1978),hl.24-26.
    “Rhetoric,”Encyclopaedia Brittanica, 1970,XIX,357-367
k)    Artikel majalah
    Sarman,S.”Hutan yang Terkikis,”Majalah Ilmu Lingkungan, III (Mei,1975),h.3-10.
l)    Artikel harian
    Wahid,Abdurrahman.”Santri Nasionalistis dan Nasionalisme Santri,” Seputar Indonesia, 4 April 2009,h.2.
m)    Skripsi, Tesis, Disertasi yang belum diterbitkan.
    Aryandini,Woro.”Kidung Ranggalawe.Analisis Tokoh dan Unsur – unsure Pedukungnya.”Skripsi Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta,1985.


Kutipan

Tujuan Kutipan
    Dalam penulisan ilmiah selalu terdapat kutipan, kutipan adalah menyalin kata – kata atau pendapat dari seorang pengarang atau seseorang terhadap karyanya yang dinilai bahwa hasil argumentasinya sudah benar dan kita tidak perlu melakukan penyelidikan kasus yang kita buat agar tidak membuang – buang waktu karena kita sudah tahu kebenaran penyelidikan kasus yang dibuatnya tersebut. Jadi kita cukup mengutip karya tersebut.
Dalam mengutip tulisan seorang penulis tidak boleh melakukan perubahan, baik kata – katanya maupun tekniknya. Bila harus merubah tulisan karena dianggap terdapat kesalahan maka penulis harus memberikan keterangan.
Contoh:
‘Tugas bank antara lain adalah memberikan pinjam uang.’
Perbaikan :
Tugas bank antara lain adalah memberikan pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’

Jenis Kutipan
1.    Kutipan langsung : Menyalin argumentasi dengan menyalin secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Kutipan lansung terbagi menjadi :
    o    Yang tidak lebih dari empat baris
    o    Yang lebih dari 4 baris
2.    Kutipan tidak langsung : Menyalin argumentasi dengan mengambil intinya saja
3.    Kutipan pada catatan kaki : Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli
4.    Kutipan atas ucapan lisan : Dapat dimasukkan kedalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak langsung.
5.    Kutipan dalam kutipan : ada dua cara jika terjadi kutipan terdapat lagi kutipan
    o    Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda
    o    Bila kutipan asli memakai tanda kutipan tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaiknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kuitipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal
6.    Kutipan langsung materi : kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga perhentian terdekat,(dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul penjelasan siapa yang berbicara.
Contoh
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta.”

Catatan : kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran


Catatan Kaki

Tujuan catatan kaki
1.    Menyusun pembuktian
    Semua pernyataan yang penting, yang bukan merupakan pengetahuan umum harus didukung oleh pembuktian – pembuktian. Catatan kaki menunjukkan kembali kebenaran – kebenaran yang pernah dicapai oleh seorang pengarang dalam bukunya atau tulisannya. Sebab itu referensi dalam catatan kaki untuk menunjukkan tempat atau sumber dimana suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain.
2.    Menyatakan hutang budi
    Dengan menyebut nama pengarang yang dikutip pendapatnya itu, penulis telah menyatakan hutang budi kepadanya
3.    Menyatakan keterangan tambahan
    Ini dimaksudkan sebagai keterangan tambahan untuk uraian. Keterangan tambahan yang dimaksud dapat berupa :
    •    Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam
    •    Uraian teknis, keterangan incidental, atau materi yang memperjelas teks atau informasi tambahan terhadap topic yang disebut dalam teks
    •    Materi – materi penjelas yang kurang penting seperti perbaikan, atau pandangan – pandangan lain yang bertentangan
4.    Merujuk bagian lain dari teks
    Dapat juga dipergunakan untuk menyediakan informasi kepada bagian – bagian lain dari tulisan itu. Misalnya  penulis member catatan agar pembaca melihat atau memeriksa uraian pada halaman sebelumnya.
 
Teknik Pembuatan Catatan Kaki
    Sumber dari kutipan yang disebut catatan kaki ditempatkan di belakang kutipan, dalam tanda kurung; disebut nama sungkat pengarang, kalau ada nama keluarga, tahun terbit, dan halaman yang dikutip
Contoh untuk buku . . . . . . . .(Alisyahbana, 1975 : 19)

Jenis catatan kaki
a)    Menunjukkan sumber (referensi) : menunjuk sumber tempat pengutip terdapat
b)    Catatan penjelas : catatan kaki yang dibuat untuk membatasi suatu pengertian
c)    Gabungan penunjukan sumber dan catatan penjelas : ini adalah gabungan dari penunjukan sumber dan catatan penjelas

Sumber :
http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/99009-4-987938587146.doc