Laman

Selasa, 03 Januari 2012

Proposal Studi Sistem Pelayanan Service Motor Enggineer



1.      Ringkasan eksekutif

Disetiap jalan banyak sekali terdapat kendaraan bermotor. Saat ini kendaraan bermotor telah mendominasi sebagian besar jalan karena motor lebih irit dan efisien waktu saat terjadi kemacetan
Karena pengguna motor yang bertambah setiap tahunnya maka penyedia jasa service motor juga semakin banyak. Walaupun banyak bengkel resmi atau bengkel non resmi tetapi kualitas pelayanan, SDM (sumber daya manusia), fasilitas  dll berbeda  - beda tidak sesuai dengan apa yang di harapkan customer.

2.      Kata pengantar

Banyak bengkel resmi atau non resmi yang ada sekarang ini  tetapi dalam masalah pelayanan banyak customer yang tidak puas. Sebagai contoh custumer yang tidak datang lagi untuk service di bengkel ini karena pelayanan dari awal sampai akhir yang tidak bisa memuaskan customer.
Dalam proposal ini kami mencoba menguraikan berbagai masalah dari system pelayanan service motor yang masih dirasakan kurang baik dan kurang memuaskan customer.

3.      Sasaran system dan konstrain

Sasaran ditujukan untuk perbaikan  pelayanan service dengan menggunakan peralatan modern untuk meningkatkan kenyamanan serta kepuasan bagi customer.
Konstrain
Berdasarkan system yang telah kami buat sebelumnya dengan menggunakan metode kuisioner, maka akan dilakukan peninjauan dan perbaikan pelayanan service.

LEGENDA



Legenda juga merupakan cerita prosa rakyat yang di anggap sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadai. Berbeda dengan mite, legenda lebih bersifat keduniawian, terjadi dalam masa yang belum terlalu lama, dan bertempat dunia seperti yang so kenal saat ini. Legenda di pandang sebagai folk history atau sejarah kolektif dari suatu masyarakat.
Jan  Harlod Brunvand menggolongkan legenda menjadi empat, yaitu:
a.legenda keagamaan (religius legend)
        Yang termasuk kelompok ini antara lain legenda oarnag-orang suci dari suatu agama. Misalnya legenda tentang Wali Songo,para wali agama Islam yang yang menyebarkan agama Islam pada masa awal perkembangan agama Islam di jawa. Kesembilan Wali ini terdiri dari Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel,Sunan Giri,Sunan Drajat,Sunan Bonang,Sunan Kalijaga,Sunan Kudus,Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati.
b.Legenda alam gaib (supranatural legend)
        legenda alam gaib, merupakan legenda yang berbentuk kisah,yang di anggap benar-benar terjadi dan pernah dialami oleh seseorang.Fungsinya adalah untuk meneguhkan kebenaran’’takhayul’’ atau kepercayaan yang termasuk dalam kategori legenda alam gaib antara lain cerita-cerita tentang pengalaman seseorang bertemu dengan makhluk gaib,seperti hantu,setan,siluman,dan gejala alam yang bersifat gaib.
c.Legenda perseorangan (personal legend)

Contoh Proposal Talk show keluarga berencana


Judul:Talk show keluarga berencana
Tema:Bagaimana membntuk keluarga yang bahagia

Dasar pemikiran:
Dengan adanya kegiatan ini yaitu untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya suatu perencanaan yang matang dalam membentuk bahtera keluarga yang aman tentram,nyaman serta bahagia(sakinah mawadah warahmah).
Di Negara ini tingkat populasi semakin melambung tinggi,hal ini diakibatkan tingkat kelahiran yang tinggi yang berdampak pada tingkat pengangguran,mutu pendidikan dan kemiskinan.Maka dengan acara ini kita akan mengupas dan mengulas apa yang menjadi permasalahan dalam keluarga berencana

Tujuan:
Tujuan jangka pendek: untuk memberikan pengetahuan pada masyarakat akan pentingnya sebuah keluarga yang aman,tentram,rukun dan damai dengan memehami tips-tips keluarga berencana(KB).
Tujuan jangka panjang:setelah masyarakat mengetahui akibat-akibat yang terjadi di era srkarang betapa pentingnya partisipasi kita semua untuk mengurangi dampak-dampak yang merugikan keluarga,masyarakat dan Negara.

Bahasa dan tingkatan sosial di masyarakat

Adanya tingkatan sosial di masyarakat dapat di lihat dari dua segi: pertama dari segi kebangsawanan, dan kedua, dari segi kedudukan sosial yang di tandai dengan tingkatan pendidikan dan keadaan perekonomian yang di miliki. Biasanya yang memiliki pendidikan lebih baik memperoleh kemungkinan untuk memperoleh taraf perekonomian yang lebih baik pula. Tetepi ini tidak mutlak. Bisa saja taraf pendidikan yang baik namun taraf perekonomiannya kurang baik. Dan sebaliknya, yang memiliki taraf pendidikannya kurang tapi memiliki taraf perekonomian yang baik.
Kuntjaraningrat (1967:245) membagi masyarakat jawa menjadi 4 tingkatan, yaitu: 1. Wong cilik, 2. Wong sudgar, 3 priyayi dan 4. ndara. Sedangkan Clifford Geertz membagi masyarakat jawa menjadi 3 tingkatan yaitu: 1. Priyayi, 2. Orang yang berpendidikan dan bertempat tinggal di kota dan 3. Petani dan orang kota yang tidak berpendidikan. Dari kedua jenis penggolongan di atas jelas adanya perbedaan tingkatan dalam masyarakat tutur bahasa jawa. Berdasarkan tingkatan itu, maka dalam masyarakat jawa terdapat berbagai variasi bahasa yang di gunakan sesuai dengan tingkat sosialnya. Jadi, bahasa atau ragam bahasa yang di gunakan di kalangan wong cilik tidak sama dengan wong sudagar dan status di atas mereka.